Welcome To my Blog!!Have a Nice day \(^o^)/

Minggu, 23 Oktober 2011

penghambat dan pendukung kecerdasan anak

Menurut Dr. Madeleine Portwood, kepala penasihat perkembangan anak di British Psychological Society, masa di saat anak memasuki usia TK dan pra-sekolah - yaitu antara usia 3-5 tahun - adalah waktu yang sangat penting untuk belajar dan berkembang. “Permainan apa yang Anda dan si kecil mainkan, bagaimana interaksi Anda bersamanya di usia ini, dan apa yang ia makan, akan memberikan pengaruh yang signifikan pada otaknya,” ujar Madeleine.

“Tak perlu berupaya untuk mengakselerasi perkembangan anak Anda, karena setiap anak memilki tingkat perkembangan yang berbeda,” tambahnya. “Sebetulnya banyak cara untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan motoriknya sehingga dapat memperbaiki konsentrasi dan mengurangi risiko hiperaktif. Dengan demikian kemampuan menyerap pelajarannya bertambah,” kata Madeleine. 

Makanan untuk Otak


Menurut Dr. Portwood, seorang dokter yang terlibat dalam penelitian efek suplemen minyak ikan pada anak prasekolah, asupan nutrisi yang baik sangat penting agar jaringan otak anak dapat bekerja optimal.

Memang asam lemak Omega 3 yang terdapat dalam minyak ikan dipercaya dapat membantu fungsi otak. Riset yang dilakukan oleh Dr.Portwood membuktikan bahwa daya konsentrasi anak-anak meningkat dalam seminggu sejak pertama kali diberikan suplemen tersebut. “Tentunya saya lebih merekomendasikan untuk memberikan makanan alami yang mengandung Omega-3 ketimbang suplemen,” kata Dr. Portwood. “Jika si kecil Anda beri makan dengan ikan-ikanan yang berminyak seperti salmon, sarden, mackerel atau haring, sedikitnya dua kali seminggu, bisa dipastikan Anda memberikan yang terbaik untuk si kecil,”

Memastikan si kecil mendapatkan nutrisi yang cukup memang sudah menjadi kewajiban Anda. Salah satu nutrisi yang harus ada dalam kandungan makanannya adalah zat besi. Kekurangan zat besi seringkali dihubungkan dengan perkembangan yang terlambat atau masalah perilaku pada balita. Supaya jangan sampai kekurangan, pastikan makanan zat kecil mencakup daging merah, sayuran hijau, kacang polong dan roti gandum.

“Sebisa mungkin hindari zat pengawet atau MSG,” ujar Anita Bean, pakar gizi dan penulis Healthy Eating for Kids. “Sebuah studi yang dilakukan oleh Asthma and Allergy Research Centre di Inggris menemukan bahwa zat pewarna makanan tertentu dan pengawet menyebabkan perilaku hiperaktif pada 1 dari 4 anak balita. Mereka merekomendasikan bahwa setiap anak sebaiknya dijauhkan dari kedua zat tersebut. Mulai saat ini, sebaiknya Anda memeriksa label pada kemasan dan kurangi pemberian permen dan minuman dalam kardus kepada anak.

Pilah-pilih Tontonan

Meski balita tidak dianjurkan berlama-lama di depan televisi, nyatanya ada saja ibu yang kecolongan atau tidak mampu melarang anaknya nonton televisi.

Menurut riset, anak-anak yang nonton televisi lebih dari tiga jam setiap harinya di kemudian hari adalah anak-anak yang drop-out dari sekolah tanpa alasan yang jelas. Bahkan sebuah studi yang dilakukan oleh University of Washington di Seattle, AS, menemukan bahwa batita yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan nonton televisi, pada usia 6 dan 7 tahun akan memilki kemampuan membaca dan matematika paling buruk di kelasnya. Nonton televisi beberapa jam sehari juga dihubung-hubungkan dengan ADHD, dan buruknya kemampuan berkonsentrasi. Yang kontradiktif, banyak ibu yang yakin bahwa beberapa jam di depan televisi, asal tontonannya mendidik, bisa memberikan manfaat kepada si kecil.

“Televisi dan DVD bisa menjadi media yang sempurna bagi si kecil untuk merasakan pengalaman yang baru, berpetualang, berkhayal dalam sebuah kisah,” jelas Dr. Portwood. “ Beberapa film kartun produksi Walt Disney ada yang bagus, juga film musikal seperti The Sound of Music dimana anak-anak bisa belajar menyanyi sekaligus mendengarkan kata-kata yang puitis dan berirama. Namun tentunya tetap harus tahu batas. Jika si kecil sudah mulai bisa mengulangi kata-kata yang ada dalam film, itu tandanya ia sudah terlalu banyak di depan televisi,” tambah Dr. Portwood.

Jika Anda tetap ingin mengizinkan si kecil nonton televisi supaya ada hiburan, memang sebaiknya Anda membatasi waktunya. “Batasi waktu menonton televisi setengah jam sehari untuk anak dibawah dua tahun, dan satu jam untuk anak tiga sampai lima tahun,” saran Liz Attenborough, pakar perkembangan anak dari National Literacy Trust. “Beberapa pakar berbeda pendapat mengenai mana yang lebih baik, tayangan di televisi atau DVD. Ada yang berpendapat, karena DVD bisa ditonton berulang-ulang, justru akan membantu anak untuk belajar,” tambah Liz. Tentunya yang ditonton juga harus mendidik.

Jangan lupa untuk mendampingi anak saat mereka duduk di depan televisi. “Dengan mendampinginya, Anda bisa menjawab semua pertanyaan yang timbul di kepalanya sepanjang film. Jadi, anak lebih semangat dan suasana jadi lebih interaktif,” kata Dr. Portwood.

Kekuatan Kata-kata

Menurut Liz Attenborough, membacakan dongeng adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan otak anak.

“Dengan mendongeng Anda memperkenalkan struktur serta pola kalimat, yang membantu membangun dasar kemampuan membaca dan menulis anak,” kata Liz. “Membaca dengan lantang mengombinasikan manfaat dari berbicara, mendengarkan, serta bercerita hanya dalam satu aktivitas. Selain itu mendongeng membuat orang tua jadi lebih sering berbicara kepada anak. Selain sebagai sumber kosa kata, buku juga membantu anak untuk mengekspresikan emosi serta mengutarakan apa yang ia pikirkan,” ujar Liz.

Pilih Mainan dengan Bijaksana

Menurut para ahli, cara terbaik untuk merangsang perkembangan anak adalah dengan menghabiskan waktu sebanyak mungkin bersama balita Anda, serta mengajaknya bermain.

“Bermain adalah cara yang terbaik untuk mengajarkan tentang dunia kepada anak. Bermain juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasanya,” kata Liz Attenborough. Agar mendapatkan manfaat yang positif dari bermain, harus didukung pula dengan mainan yang mendidik.

“Mainan yang terbaik adalah yang sifatnya interaktif dan dapat membuat si kecil tertantang,” ujar Dr. Portwood. “Mainan yang beredar di pasaran saat ini kebanyakan melatih kemampuan observasi atau pengamatan anak. Bila ada, pilihlah mainan yang melatih kemampuan motoriknya, karena berguna untuk membentuk jaringan komunikasi di otaknya. Hanya dengan itulah anak dapat mengembangkan kemampuan berkonsentrasi supaya dapat menyerap pelajaran kelak,” kata Dr. Portwood.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar